Pages

KNOWLEDGE MANAGEMENT PORTALS

Sabtu, 25 Mei 2013
KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
Lecture : Leon Abdillah




Search/navigate
        Search/navigate atau bisa disebut juga dengan search engine merupakan salah satu tools dari KMS PORTALS Search Engine adalah program komputer yang dirancang untuk melakukan pencarian atas berkas-berkas yang tersimpan dalam layanan www,ftp,publikasi milis, ataupun news group dalam sebuah dokumen yang tersedia. Hasil pencarian umumnya ditampilkan dalam bentuk daftar yang seringkali diurutkan menurut tingkatan akurasi ataupun rasio pengunjung atas suatu berkas yang disebut sebagai hits. Informasi yang menjadi target pencarian bisa terdapat dalam berbagai macam jenis berkas seperti halaman situs web, gambar, ataupun jenis-jenis berkas lainnya. Beberapa mesin pencari juga diketahui melakukan pengumpulan informasi atas data yang tersimpan dalam suatu basisdata ataupun direktori web.
Sebagian besar mesin pencari dijalankan oleh perusahaan swasta yang menggunakan algoritma kepemilikan dan basisdata tertutup, di antaranya yang paling populer adalah Google (MSN Search dan Yahoo!). Telah ada beberapa upaya menciptakan mesin pencari dengan sumber terbuka (open source), contohnya adalah Htdig, Nutch, Egothor dan OpenFTS.
Manfaat 
  • Mesin pencari merupakan tempat kebanyakan orang mencari sesuatu via internet. Menurut survei hampir 90% pengguna internet memakai mesin pencari untuk mencari lokasi tertentu di internet. dan di antara mesin pencari yang ada, google merupakan mesin pencari yang paling banyak digunakan.
  • Sebagian besar pengguna mesin pencari tidak pernah melewatkan dua halaman pertama dari mesin pencari.
  • Sebagian besar (hampir 70%) pengguna mesin pencari tidak pernah klik pada hasil pencarian sponsor. Dengan demikian, hasil pencarian yang organik (secara alami) akan membuat suatu website memperoleh posisi strategis dalam dunia internet.
  • Di negara-negara maju, porsi penjualan yang dilakukan melalui internet sudah hampir mencapai 20% dari keseluruhan transaksi tahunan.
  • Sebuah informasi yang mudah di akses oleh semua orang baik dalam maupun luar negeri.
    Memudahkan Masyarakat dalam mencari informasi di internet
Cara kerja mesin pencari

       Mesin pencari web bekerja dengan cara menyimpan informasi tentang banyak halaman web, yang diambil langsung dari WWW. Halaman-halaman ini diambil dengan web crawler — browser web otomatis yang mengikuti setiap pranala/link yang dilihatnya. Isi setiap halaman lalu dianalisis untuk menentukan cara indeks-nya (misalnya, kata-kata diambil dari judul, subjudul, atau field khusus yang disebut meta tag). Data tentang halaman web disimpan dalam sebuah database indeks untuk digunakan dalam pencarian selanjutnya. Sebagian mesin pencari, seperti Google, menyimpan seluruh atau sebagian halaman sumber (yang disebut cache) maupun informasi tentang halaman web itu sendiri.

Beberapa Mesin Pencari Populer diantaranya ;
  1. Google
  2. AOL 
  3. dll
Read more ...

KNOWLEDGE MANAGEMENT LIFE CYCLE

Sabtu, 25 Mei 2013
KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
Lecture : Leon Abdillah



 KNOWLEDGE MANAGEMENT LIFE CYCLE 
     knowledge Management Lifecycle Proses knowledge management system merupakan IT-based system yang dibangun untuk mendukung dan mengembangkan knowledge yang ada di organisasi. Knowledge management lifecycle dapat diterapkan pada konteks teknologi informasi dari sistem knowledge management. Berdasarkan model siklus knowledge management lifecycle terdapat empat tahapan yaitu creation, storage atau retrieval, transfer dan application. 
 

Proses creation adalah proses identifikasi knowledge yang ada di perusahaan, serta usaha memunculkan knowledge baru dari proses pembelajaran. Model ini menyadari bahwa knowledge creation di organisasi melibatkan interkasi yang berkelanjutan diantara tacit dan explicit knowledge serta bergerak secara spiral ketika knowledge berpindah melalui individu, kelompok dan organisasi. Nonaka dan Takeuchi telah mengidentifikasikan empat model dari knowledge creation yaitu socialization, externalization, combination dan internalization. Model ini dikenal sebagai model SECI.

Proses creation diikuti oleh proses storage atau retrieval, yaitu kegiatan penyimpanan knowledge ke dalam bentuk yang dapat dengan mudah diakses dan diambil lagi pada lain waktu. Proses berikutnya adalah pengambilan dan transfer knowledge yang telah tersimpan dalam basis knowledge, baik itu antara individu, kelompok, organisasi, ataupun dari dokumen yang tersimpan. Proses application merupakan proses pengaplikasian dari knowledge hingga knowledge bisa digunakan. Menurut Alavi dan Leidner aspek penting dari teori berbasis knowledge dari suatu organisasi adalah bahwa sumber dari keunggulan kompetitif berada dalam knowledge application dan bukan dalam pengetahuan itu sendiri. Dalam hal ini peran teknologi dapat mendukung knowledge application dengan melekatkan pengetahuan ke dalam rutinitas organisasi.

Berdasarkan model siklus dari Alavi dan Leidner dapat disimpulkan bahwa knowledge management lifecycle dapat diterapkan pada konteks teknologi informasi dari sistem knowledge management.
Read more ...

KNOWLEDGE SHARING

Sabtu, 25 Mei 2013
 
 
 
 
KNOWLEDGE SHARING
    Knowledge sharing didefinisikan sebagai sebuah pertukaran pengetahuan antar dua individu; satu orang yang mengkomunikasikan pengetahuan, seorang lainnya mengasimilasi pengetahuan tersebut (Jacobson, 2006). Penelitian lain mengartikan knowledge sharing sebagai "the exchange or transfer process of fact, opinions, ideas, theories, princples and model within and between organizations include trial and error, feedback, and mutual adjustment of both the sender and receiver of knowledge" (Szulanski, 1996). Definisi diatas diperluas lagi dengan pernyataan bahwa knowledge sharing merupakan proses dimana individu secara kolektif dan iteratif memperbaiki sebuah pemikiran, gagasan, atau saran sesuai dengan petunjuk pengalaman (West dan Mayer, 1997). Gasasan awalnya dapat dimodifikasi secara progresif atau ditolak secara terus-menerus sampai perspektif bersama muncul. Ireland, Hitt dan Vaidyanath (2002) mendefinisikannya sebagai proses mengembangkan, mentransfer, mengintegrasikan dan menggunakan pengetahuan secara efektif dan efisien.

Hooff dan Ridder (2004) memberikan pemahaman mengenai knowledge sharing sebagai proses dimana para individu secara mutual mempertukarkan pengetahuan mereka (tacit and explisit) dan secara terpadu menciptakan pengetahuan baru. Definisi ini memberi gambaran bahwa dlihat dari segi perilaku knowledge sharing terdiri dari dua hal, yaitu:
  1. knowledge donating, yaitu bagaimana seseorang mengkomunikasikan model intelektual individu seseorang kepada yang lainnya.
  2. knowledge collecting, yaitu bagaimana seseorang berkonsultasi kepada pihak lain untuk melakukan model intelektual individu yang dimiliki.
Absorptive capacity

     Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Cohen dan Levinthal (1990). Absorptive capacity didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi, mengasimilasi, dan mengeksploitasi pengetahuan dari lingkungan eksternal. Definisi tersebut dikembangkan lebih jauh sebagai kemampuan untuk mengenali nilai informasi baru, mengasimilasikannya, dan mengaplikasikannya secara komersil (Cohen dan Levinthal, 1990). Konsep tersebut diperluas dengan diperkenalkannya satu komponen tambahan dalam absorptive capacity, yaitu transformasi pengetahuan (Zahra dan George, 2002). Transformasi pengetahuan didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam mengembangkan rutinitas yang memfasilitasi kombinasi pengetahuan yang ada dengan pengetahuan yang baru diperoleh dan pengetahuan yang telah diasimilasi. Sehingga dimensi menurut Zahra dan George memiliki empat dimensi yang berbeda namun saling melengkapi, yaitu akuisisi, asimilasi, transformasi, dan eksploitasi. Kapabillitas akuisisi dan asimilasi merupakan dimensi kapasitas ´potensial´ (potential absorptive capacity) dan kapabilitas transformasi dan eksploitasi merupakan dimensi kapasitas yang "direalisasikan " (realized absorptive capacity) (Zahra dan George, 2002). Potential absorptive capacity menangkap deskripsi Cohen dan Levinthal atas kapabilitas perusahaan untuk menilai dan memperoleh pengetahuan eksternal namun tidak menjamin eksploitasi pengetahuan ini.

Zahra dan George (2002) mengajukan model yang menghubungkan anteseden, moderator, dan hasil. Model ini mengangkat sumber-sumber pengetahuan eksternal dan pengalaman sebagai anteseden utama absorptive capacity. Zahra dan George (2002) menghubungkan dimensi ini dan membahas bagaimana dimensi absorptive capacity yang diperlukan dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. 

 
 
Read more ...

LEARNING FORM DATA

Jumat, 17 Mei 2013
KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
Lecture : Leon Abdillah






EXPERT SYSTEM
Definisi expert system

Expert system juga biasa disebut sistem pakar. Expert system adalah program komputer yang dirancang untuk memiliki kemampuan menyelesaikan masalah seperti human expert. Jadi expert system ini berperan layaknya seorang pakar dalam suatu sistem yang “nyata”.
Apa itu Expertise / kepakaran ???
Dalam mempelajari ilmu ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan expertise dalam ilmu ini.
Kemampuan kepakaran :
o Dapat mengenali (recognizing) dan merumuskan masalah
o Problem solver yang cepat dan tepat
o Menjelaskan solusi
o Belajar dari pengalaman (experience)
o Menentukan relevansi/hubungan
o Memahami batas kemampuan
Jenis-jenis pengetahuan yang dimiliki dalam kepakaran :
o Aturan dan prosedur yang mengacu pada area permasalahano
o
Aturan (heuristik) yang harus dikerja akan pada situasi yang terjadi
o Strategi global untuk menyelesaikan berbagai jenis masalah
o Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan)o Fakta-fakta
Dari kedua spesifikasi tentang expertise, maka dapat kita simpulkan bahwa expertise itu berarti pemahaman yang luas dari pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, analisis dan pengalaman yang diperoleh saat menangani suatu pemasalahan.
Kategori Problema Sistem Pakar secara umum :
  1. Interpretasi – membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.
  2. Prediksi – memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi situasi tertentu.
  3. Diagnosis – menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati.
  4. Desain – menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memnuhi kendala - kendala tertentu.
  5. Perencanaan – merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu Debugging dan Repair – menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi.
  6. Instruksi – mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subyek.
  7. Pengendalian – mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks.
  8. Selection – mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list) kemungkinan.
  9. Simulation – pemodelan interaksi antara komponen-komponen system.
  10. Monitoring – membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan.




    sumber referensi
Read more ...

LEARNING FORM DATA

Jumat, 17 Mei 2013

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM


EXPERT SYSTEM
Definisi expert system

Expert system juga biasa disebut sistem pakar. Expert system adalah program komputer yang dirancang untuk memiliki kemampuan menyelesaikan masalah seperti human expert. Jadi expert system ini berperan layaknya seorang pakar dalam suatu sistem yang “nyata”.
Apa itu Expertise / kepakaran ???
Dalam mempelajari ilmu ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan expertise dalam ilmu ini.
Kemampuan kepakaran :
o Dapat mengenali (recognizing) dan merumuskan masalah
o Problem solver yang cepat dan tepat
o Menjelaskan solusi
o Belajar dari pengalaman (experience)
o Menentukan relevansi/hubungan
o Memahami batas kemampuan
Jenis-jenis pengetahuan yang dimiliki dalam kepakaran :
o Aturan dan prosedur yang mengacu pada area permasalahano
o
Aturan (heuristik) yang harus dikerja akan pada situasi yang terjadi
o Strategi global untuk menyelesaikan berbagai jenis masalah
o Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan)o Fakta-fakta
Dari kedua spesifikasi tentang expertise, maka dapat kita simpulkan bahwa expertise itu berarti pemahaman yang luas dari pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, analisis dan pengalaman yang diperoleh saat menangani suatu pemasalahan.
Kategori Problema Sistem Pakar secara umum :
  1. Interpretasi – membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.
  2. Prediksi – memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi situasi tertentu.
  3. Diagnosis – menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati.
  4. Desain – menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memnuhi kendala - kendala tertentu.
  5. Perencanaan – merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu Debugging dan Repair – menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi.
  6. Instruksi – mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subyek.
  7. Pengendalian – mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks.
  8. Selection – mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list) kemungkinan.
  9. Simulation – pemodelan interaksi antara komponen-komponen system.
  10. Monitoring – membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan.
Read more ...

Knowledge Life Cycle

Jumat, 17 Mei 2013

Knowledge Management System

Lecture : Leon Abdillah





 
Lecture : Leon Abdillah
Knowledge Management System Life Cycle(KMSLC) atau Siklus Hidup Sistem Manajemen Pengetahuan
 
Di dalam suatu organisasi, terutama di dalam dunia kerja, seringkali terjadi regenerasi. Dari tiap-tiap generasi akan mengalami kejadian-kejadian dan akan memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Regenerasi dari tiap organisasi selalu terjadi. Oleh karena itu generasi yangbaru perlu mengetahui apa-apa saja yang telah dilakukan, dialami, dan pernah terjadi di organisasi, agar, perkembangan organisasi dapat lebih baik dan kesalahan yang terjadi dapat lebih kecil, dengan berbekalkan pengalaman, pengetahuan, data, dan dokumentasi-dokumentasi lainnya mengenai organisasi tersebut pada generasi-generasi sebelumnya. Bila tidak ada knowledge management, maka pengalaman-pengalaman, dan ilmu-ilmu yang telah di dapat oleh orang-orang sebelumnya, maka akan terbawa dan hilang begitu saja,seiring menghilangnya orang yang tergantikan tersebut.mungkin adnda masih bingung dengan apa yang saya ungkapkan barusan.

Contoh Sederhana:
 
Sebuah perusahaan mempunyai seorang pegawai yang sudah lama bekerja bertahun-tahun, mulai ketika ia menjadi pegawai junior, hingga menjadi kepala staff(pegawai senior). Jenjang waktu yang ditempuh pastinya tidak sebentar, oleh karena itu pengalaman yang didapat dan kemampuan yang dimiliki dibidangnyapun tidak sedikit, katakanlah telah mengalami berbagai proses pembelajaran(seminar, training, sertifikasi, dll) kemudian apabila pengetahuan yang dimiliki oleh satu orang pegawai ini tidak didokumentasikan, maka ketika pegawai tersebut telah habis masa jabatannya, maka penggantinya harus mengalami proses dari 0(nol) lagi, semisal, mengumpulkan pengalaman-pengalaman dari nol, atau harus mengalami training yang sama dengan seniornya terdahulu, yang mana pasti memakan biaya dan dari segi waktu kurang effisien.

Karena Itulan tercipta sebuah sistem yang sering dikenal manajemen pengetahuan, atau nge-trend dengan istilah Knowledge Management System Life Cycle.

Knowledge Management System Life Cycle mempunyai fungsi yang hampir sama dengan SDLC(System Development Life Cycle) yakni sebuah siklus sistem dalam membangun suatu suatu proyek. yang membedakan antara SDLC dan KMSLC adalah pendekatan yang dipakai.
Read more ...

KNOWLEDGE SHARING

Jumat, 17 Mei 2013
Lecture : Leon Abdillah

Penerapan Sharing Knowledge


Knowledge management adalah media untuk menangkap (capture) knowledge yang ada pada karyawan sehingga tercipta knowledge database yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan.  Dengan adanya sistem ini diharapkan semua karyawan dapat dengan mudah mengakses, menambahkan, dan menggunakan sumber pengetahuan yang ada dalam perusahaan.  Secara umum, penerapan sharing knowledge di Astragraphia dilakukan dengan tiga pendekatan.
Pendekatan pertama yaitu pendekatan teknologi (techology approach), yang meliputi Network PC untuk semua; SAP sebagai core business process; e-Document Initative (Scanner and Printer untuk semua)-Networked Multi Function Device; Knowledge Portal-DocuShare™; E-mail & Messenger; Getafix, SOL, CAR; e-Learning yang sebelumnya menggunakan Computer Based Training (CBT).   Pendekatan kedua yaitu pendekatan orang (people approach) yang meliputi Knowledge Sharing Forum.  Kegiatan ini merupakan forum untuk berbagi knowledge dan pengalaman serta pemaparan resensi suatu buku yang sedang tren di masyarakat.  Selain itu pelatihan formal (in-class) juga tercakup dalam pendekatan people approach.  Pendekatan ketiga yaitu pendekatan media (media approach) yang meliputi perpustakaan, majalah toner, dan majalah dinding.  Majalah dinding ini terdapat di setiap lantai serta menampilkan antara lain kliping koran, berita duka, event khusus atau kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan, information security, dan lain-lain.
Penerapan knowledge management di Astragraphia sebagian besar memanfaatkan software Xerox DocuShare sebagai software untuk memanajemen dokumen.  Selain itu, sharing knowledge juga dibangun dalam aplikasi Solution Online.  Aplikasi ini menyimpan data tentang masalah dan solusi yang tekait dengan proses bisnis dan pemanfaatan fasilitas IT di dalam perusahaan.  Selain itu, karyawan juga dapat menambahkan permasalahan baru apabila permasalahan yang mereka hadapi belum ada dalam database.  Aplikasi lain yang juga mendukung penerapan sharing knowledge adalah Daily Control System (DCS), Electronic Sales Process Control System (e-SPCS), e-Lerning, getafix, Customer Info Media (CIM), dan sebagainya.  Proses penyimpanan, pencarian dan memperoleh kembali informasi tersebut dengan mudah merupakan kunci sukses berhasilnya implementasi knowledge management di Astragraphia.
Pengaruh Penerapan Knowledge Management
Pertama, penerapan knowledge management berpengaruh terhadap kecepatan dan kemudahan para karyawan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan, sehingga secara otomatis mempercepat para karyawan dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya atau mengambil keputusan dan tindakan yang tepat.  Kedua, berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan karyawan dalam belajar dan peningkatan pengetahuan para karyawan.  Dengan mudahnya informasi diakses dan diperoleh oleh karyawan maka akan terjadi peningkatan kecepatan karyawan dalam melakukan proses belajar dan proses penyerapan pengetahuan tersebut.
Ketiga, berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas setiap karyawan.  Dengan semakin cepatnya para karyawan dalam menyelesaikan tugasnya, maka semakin tinggi pula produktivitas para karyawan tersebut.  Keempat, berpengaruh terhadap kecepatan karyawan dalam merespon kebutuhan dan masalah yang dihadapi pelanggan.  Kelima, berpengaruh terhadap daya inovasi dan kreativitas karyawan yang disebabkan oleh meningkatnya pengetahuan mereka.
\Manfaat dari Penerapan Knowledge Management
Penerapan knowledge management yang aktif dan efektif yang dilakukan oleh seluruh karyawan Astragraphia serta didukung sepenuhnya oleh pihak manajemennya telah membawa pengaruh positif terhadap internal perusahaan.  Pengaruh positif tersebut dapat memberikan manfaat dan sekaligus menciptakan keuntungan yang akan berguna bagi Astragraphia.  Ada lima manfaat utama dari penerapan knowledge management terhadap internal perusahaan.
Pertama, dengan meningkatknya pengetahuan dan wawasan setiap karyawan berdampak terhadap meningkatnya kemampuan perusahaan dalam melakukan pengambilan keputusan.  Keputusan yang diambil tersebut tidak hanya didasari atas kemampuan para karyawan, tetapi juga didukung atas data, informasi, dan knowledge yang relevan yang tersimpan dalam knowledge management perusahaan, sehingga keputusan yang diambil atau dihasilkan merupakan keputusan yang terbaik bagi perusahaan.  Manfaat utama yang kedua adalah bagaimana Astragraphia merespon kebutuhan pelanggan secara cepat dan tepat.  Dengan penerapan knowledge management, hal tersebut memungkinkan karena dalam knowledge management perusahaan berusaha memasukan semua data dan informasi mengenai pelanggan.  Selain itu, termasuk di dalamnya juga selalu adan informasi yang diperbaharui mengenai hal yang menjadi kebutuhan pelanggan pada khususnya dan kebutuhn pasar pada umumnya.
Ketiga, dari sisi peningkatan efisiensi cara kerja dan proses.  Hal itu terjadi karena dengan penerapan knowledge management semua sumberdaya perusahaan dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga setiap karyawan dapat bekerja lebih cepat dan tepat, dan pada akhirnya secara keseluruhan cara kerja dan proses kerja perusahaan mengalami peningkatan efisiensi.  Keempat, Astragraphia selalu menciptakan produk dan jasa yang memiliki suatu solusi yang nilainya dapat melebihi harapan pelanggan atau customer expectation dan dari sinilah inovasi dapat terus dilakukan.  Dengan adanya knowledge management ini, inovasi tidak lagi hanya tanggung jawab bagian penelitian dan pengembangan saja, melainkan seluruh karyawan Astragraphia. Kelima, peningkatan kemampuan dalam berinovasi berdampak pula pada peningkatan jumlah produk atau solusi dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
Read more ...